2. Bayi yang Cacat (SS)

Bayi yang Cacat
Eva Fortier

Setelah 20 tahun usia perkawinan mereka yang tanpa anak, sepasang suami istri sangat gembira ketika mengetahui bahwa seorang bayi akan lahir dari mereka. Tetapi pada saat persalinan, hati sang dokter -yang membantu persalinan ibu itu-merasa pedih ketika melihat bayi yang baru dilahirkan itu memiliki tangan kiri yang lebih kecil dibandingkan tangan kanannya. Dokter sejenak menenangkan dirinya sendiri untuk memberitahu ayah bayi itu dan menawarkan diri untuk memberitahukan berita yang menyedihkan itu kepada si ibu.
"Tidak," kata ayah itu dengan tegas. "Saya mau memberi-tahukannya sendiri."
Bersama-sama mereka meletakkan bayi yang terbalut kain itu di sisi ibunya. Sang ibu mengagumi kulitnya yang halus, menyisir rambut bayinya dengan tangannya dan melihat dengan bangga kepada suaminya. "Dia sempurna ya?"
Suaminya sekilas tersenyum. Ibu itu dapat membaca sebuah isyarat di di mata suaminya. Dengan perlahan dia lalu membuka selimut dan melihat tangan si kecil yang cacat sebelah itu. Ruangan itu menjadi hening seketika. Kemudian ia menoleh kepada suaminya dan berkata dengan lembut, "John, Tuhan mengetahui kepada siapa bayi ini diberikan. Dia mengetahui betapa kita membutuhkannya dan betapa ia membutuhkan kita."