8. Segelas Susu (SS)


Segelas Susu

anonim


Suatu hari seorang bocah miskin sedang berjualan dari rumah ke rumah demi membeayai sekolahnya. Ia merasa sangat lapar dan haus, namun sayangnya ia hanya mempunyai sedikit sekali uang. Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat. Tetapi saat seorang gadis sebaya membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya. Akhirnya ia hanya meminta segelas air putih untuk menawarkan dahaga. Gadis itu berpikir pastilah anak ini merasa lapar. Maka dibawakannyalah segelas besar susu untuk anak itu. Ia meminumnya perlahan, kemudian bertanya, “Berapa saya berhutang kepadamu?”
“Kamu tidak berhutang apa pun padaku,” jawabnya. “Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk perbuatan baik yang kami lakukan.”
Anak itu menjawab, “Kalau begitu, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam.”
Saat Howard Kelly –anak kecil yang miskin itu- meninggalkan rumah tersebut, dia bukan hanya merasa badannya segar, tetapi keyakinannya pada Tuhan dan sesama manusia menjadi lebih kuat. Sebelumnya dia sudah merasa putus asa dan hampir menyerah.
Tahun demi tahun berlalu.
Pada suatu hari, gadis tersebut -yang kini telah menjadi seorang wanita dewasa- sakit parah. Dokter yang menanganinya merasa bingung dan akhirnya mengirim pasien itu ke kota besar untuk mendapatkan pertolongan dokter spesialis. Dokter Howard Kelly dipanggil untuk konsultasi. Ketika ia mendengar nama kota tempat asal si pasien, ia segera pergi ke kamar tempat pasien tersebut dirawat. Ia langsung mengenali dan memutuskan untuk melakukan hal terbaik yang bisa dia usahakan untuk menolongnya. Sejak hari itu, ia memberikan perhatian khusus pada kasus ini. Setelah melewati perjuangan panjang, peperangan pun dapat dimenangkan. Kemudian Dokter Kelly ditemui oleh pihak administrasi rumah sakit untuk menandatangani kuitansi tagihan yang harus dibayarkan oleh pasien itu kepadanya. Setelah menerima lembar kuitansi tersebut, ia menuliskan sesuatu. Kuitansi tersebut lalu dikirim ke kamar si pasien. Wanita tersebut merasa takut untuk membukanya, karena ia merasa yakin bahwa ia tidak akan mampu melunasinya seketika. Namun akhirnya dengan menguatkan hati, ia membuka amplop kuitansi itu. Sebuah tulisan pada kuitansi itu langsung menarik perhatiannya. Ia membaca sebuah tulisan tangan di sana : TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU. Tertanda : Dr. Howard Kelly.